Minggu, 25 Juli 2021

Dari Titik Nol Kilometer Indonesia

Dari Titik Nol Kilometer Indonesia
Sanggupkah kita berdiam diri melihat kebekuan yang terjadi di sekeliling kita? Saya bergerak, anda?

Pandemi ini telah memporakporandakan sebagian kehidupan. Hanya segelintir orang yang tetap tertawa terbahak-bahak menjalani pandemi ini. Itupun mereka lakukan dalam diam dan dibalik tirai samar-samar antara ada dan tiada. 

Sangat disayangkan, diantara kita masih ada orang yang sanggup dan sampai hati mengerogoti orang lain dengan caranya masing-masing. Korupsi bantuan sosial adalah hal yang paling memuakan. 

Ada banyak hal "sepele" yang mampu memberikan kebahagiaan bagi orang-orang di sekitar kita. Sekedar salam tegur sapa saat berpaspasan, bertegur sapa di dunia maya, maupun sekedar me-like atau memberikan komentar positif pada status-status kenalan di sosial media. 

Saya bersama beberapa rekan di Pondok Kreatif Cisaranten dari awal pandemi Maret 2020 hanya sekedar bertahan hidup. Sembari mencoba berbuat sesuatu untuk orang lain melalui kemampuan yang kami miliki. 

Ada anomali yang tidak kami prediksi. Saat menawarkan kemampuan personil dan sumber daya kami untuk membangun bisnis online dengan biaya seikhlasnya, sangat sedikit yang mengambil kesempatan tersebut. Pada saat kami luncurkan layanan dengan potongan biaya 50% malah peminatnya lebih banyak. Saat ini, tarif normal diberlakukan, justru permintaan pembuatan aplikasi tidak mampu kami penuhi seluruhnya karena keterbatasan personil dan sumber daya. 

Berawal dari Foto sederhana Tugu Titik Nol Kilometer Indonesia, kami berharap mampu memotivasi diri kami untuk bergerak lebih jauh. Membangun sistem Extended Reality secara gotong royong, yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia.

Mari berbuat, mari bergerak bagi sekeliling kita, Sang Maha Pencipta tidak akan membiarkan mahluk ciptaan-Nya hidup tanpa rezeki. 

Bergerak ke arah yang belum tentu benar, lebih baik dari pada diam di tempat yang salah.

Kamis, 25 Februari 2021

Tipe Data String, Array, Object dan Array of Object implementasi di Framework PHP Laravel, Javascript Vue dan Apps Flutter

Buset dah ternyata masih ada juga ni blogspot, dah lama banget gak kesentuh, list postingan status draft ampe belasan gak di publish.

Lumayan lah buat catetan online, sekaligus siapa tau ada yang butuh juga. Belakangan ini untuk ngebangun website selalu menggunakan framework PHP Laravel. Setelah mencla-mencle framework yii dan codeigniter akhirnya jatuh hati ke Laravel. Nyaman aja baca dokumentasi resminya di web laravel.com.

Vue dan Flutter baru ngejajal dibeberapa project satu tahun belakangan ini buat web dan aplikasi android dan iOS. Bahasa kerennya UI/UX dan frontends. Dengan backend API dari Laravel.

Salah satu yang sering dipake untuk nyambungin frontends dan backends yaitu saling kirim dan terima data. Berikut tipe-tipe data yang sering dipake berikut contohnya:

integer :

viewer: 100


string :

title: 'Pertanian Indonesia'


boolean :

status: true


array :

brands: ['toyota','honda']


object :

vehicles: {

      1: 'car',

      2: 'motor',

      3: 'bus'

}


array of object :

cars = [

  {

    "color": "purple",

    "type": "minivan",

    "capacity": 7

  },

  {

    "color": "red",

    "type": "station wagon",

    "capacity": 5

  },

]







Minggu, 18 Maret 2018

Upload file di yiiframework

Bikin fungsi upload file di yiiframework sebenernya gak susah-susah amat. cuma sering kali lupa nambahin 'htmlOptions'=>array('enctype'=>'multipart/form-data'), di form widget, alhasil form dah ngirim, file gak naik ke server.
Catatan berikut buat gampang kalau lupa lagi.



di view awalnya kalau generate pake gii isinya kurang lebih gini :

<?php 
$form=$this->beginWidget('CActiveForm', array(
'id'=>'content-form',
'enableAjaxValidation'=>false,
)); 
?>
<div class="row">
<div class="col">
       <?php echo $form->labelEx($model,'avatar'); ?>
       <?php echo $form->textField($model,'avatar'); ?>
       <?php echo $form->error($model,'avatar'); ?>
</div>
</div>

<div class="row buttons">
<?php echo CHtml::submitButton($model->isNewRecord ? 'Create' : 'Save'); ?>
</div>

<?php $this->endWidget(); ?>

ubah $form->textField($model,'avatar') jadi $form-> fileField($model,'avatar')

tambah baris 'htmlOptions'=>array('enctype'=>'multipart/form-data'), dalam widget form

setelah dibenerin file view kurang lebih jadi gini :

<?php 
$form=$this->beginWidget('CActiveForm', array(
'id'=>'content-form',
'enableAjaxValidation'=>false,
'htmlOptions'=>array('enctype'=>'multipart/form-data'), 
)); 
?>
<div class="row">
<div class="col">
        <?php echo "Avatar <b>(.jpg)</b>"; ?>
           <?php echo $form->fileField($model,'avatar',
                 array(
                'size'=>20,
                'maxlength'=>200
           )); ?> 
        <?php echo $form->error($model,'avatar'); ?>
</div>
</div>

<div class="row buttons">
<?php echo CHtml::submitButton($model->isNewRecord ? 'Create' : 'Save'); ?>
</div>

<?php $this->endWidget(); ?>




Rabu, 07 Agustus 2013

Lebaran Tanpa Ketupat

Meski sidang Isbat Kementerian Agama Republik Indonesia belum juga usai, kumandang takbir belum juga terdengar, ibu-ibu kebanyakan sudah sangat sibuk dengan urusan dapurnya masing-masing. Bahkan kalau dilihat lebih jeli lagi, dapur orang lain juga ikut dibikin sibuk oleh ibu-ibu yang masih sangat sibuk dengan urusan lainnya. Ditengah inflasi negeri ini yang tinggi dan harga-harga bahan pokok yang melonjak pun, para ibu-ibu seakan gak terpengaruh dengan kondisi tersebut. Inflasi boleh tinggi, harga-harga boleh gak masuk akal, urusan persiapan dapur menjelang Idul Fitri nggak boleh kalah dengan kondisi tersebut.

Untuk kami, lebaran 1434 H kali ini, merupakan lebaran pertama di rumah sendiri, tahun-tahun sebelumnya, setelah Kakek dan Nenek di Tasik dan Ciamis sudah berpulang, biasanya minimal H-1 sudah merapat ke rumah ortu saya di Setrasari, atau ortu istri di Baturaden kedua-duanya masih di kota Bandung. Urusan masak-memasak dikomandoi oleh Ibu atau Mamah, kami cuma sekedar bantu-bantu alakadarnya aja.

Dari lepas imsak dan shalat subuh, Bunda dah sibuk hunting bahan-bahan masakan yang belum terbeli kemaren. Saya seperti biasa, lanjut menikmati dinginnya kota Bandung di balik selimut. Lepas Dzuhur kami bareng-bareng beberes rumah dilanjutkan dengan acara masak bareng di bantu Tiara yang terlihat lemes di hari terakhir dan Fikri yang dah gak sabar nunggu Magrib, karena pengen keliling kampung untuk takbiran bersama temen-temennya.

Akhirnya acara masak-memasak selesai dengan menu sederhana gak lupa sambel goreng kentang hati(terpaksa pake hati ayam  karena hati sapi nggak ketemu meski dah keluar masuk pasar) + pete kesukaan saya. Meski dah berbagai menu dah siap, perasaan masih ada yang kurang.

Dan ternyata. Sang ketupat memang belum ada. So, lebaran kali ini, tanpa ketupat di meja makan. Kalau ada yang mau ngirim, ditunggu ya. D

Minggu, 16 Juni 2013

Adil itu gak harus sama : cerita KRL Jabodetabek Cawang-Bogor di sabtu pagi

Tadinya mau nulis tentang rencana kenaikan harga bbm (bahan bakar minyak) yang lagi rame, tapi gak jadi ah, dah banyak yang bahas. Tapi intinya memang dari 1995 yakin banget kalau bbm mending harga pasar aja gak usah pake subsidi-subsidian biar rakyat mandiri. Gak manja dikit-dikit naik kendaraaan, sampe anak segede upil aja (yang boror-boro punya SIM, bikin KTP aja blum cukup umur) disuruh ke warung pake motor, trus karena pake motor, nyari warungnya yg jauh sambil jalan-jalan. Seringkan liat anak-anak segede upil sliweran naik motor? Hayooo anak siapa itu?

Mending uang subsidinya bikin infrastruktur dan transportasi masal yang ciamik, bayangin aja sejak tahun kapan subsidi bbm, kayaknya total dah ribuan Trilun Rupiah. Dengan transportasi masal yang cukup, keren dan nyaman, yakin 100% rakyat juga akan milih naik transportasi masal tanpa repot-repot ngabisin anggaran promosi sosialisasi di berbagai media koran, radio, televisi dan sebagainya seperti yang hari ini muncul PSA-nya (Public Service Advertising : Iklan Layanan Masyarakat) sosisalisasi rencana kenaikan bbm di televisi nasional.

Ehh... malah keterusan bahas rencana kenaikan bbm nya. hehehehe. Lanjut ah.