Jakarta kemarin hujan dan macet, bahkan sang gubernur kondang Jokowi sempat menyampaikan kepesimisannya menangulangi masalah banjir ibu kota.
Dengan jumlah peduduk 12 juta orang Jakarta sudah sangat sesak dan penuh dengan kemacetan. wacana terhadap pemindahan ibu kota negara mulai ramai lagi diperbincangkan. Kalau pada postingan sebelumnya saya sempat menyampikan juga mengenai wacana pemindahan ibu kota negara, saat ini saya berpikiran lain. Teori: penduduk luar Jakarta berbondong-bondong memenuhi ibu kota negara dengan harapan mendapatkan penghidupan lebih baik. Pertanyaannya: "Apakah penghidupan yang lebih baik, tidak mungkin didapatkan di kampung halaman?" Untuk menjembatani teori dan pertanyaan ada baiknya saya ceritakan secara singkat pengalaman pribadi.